Peluang Usaha Jual Kacang Mete Wonogiri



Pulang ke kampung halaman belum lengkap rasanya tanpa membawa oleh-oleh khas daerah. Setiap daerah pasti memiliki oleh-oleh unik yang mungkin tidak ditemukan di daerah lain. Salah satu daerah yang banyak dikunjungi para pendatang adalah Wonogiri, Jawa Tengah.

Saat libur Lebaran, banyak pendatang yang kembali ke Wonogiri untuk berkumpul bersama keluarga. Wonogiri yang selama ini dikenal sebagai daerah tandus dengan minimnya pasokan air ternyata memiliki oleh-oleh unggulan yaitu jambu mete. Sejak dulu kacang mete Wonogiri sudah dikenal dengan kualitas unggul dan rasa yang khas.

Kacang mete merupakan oleh-oleh favorit yang sering diburu oleh para traveller. Tak heran jika penjualan kacang mete saat libur lebaran selalu meningkat. Suratmi, pedagang jambu mete dari Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menuturkan, selama bulan Ramadan hingga Lebaran penjualan jambu mete di tokonya meningkat dua kali lipat.

“Kalau dibilang meningkat ya penjualannya meningkat, Alhamdulillah. Setiap tahun saat lebaran seperti ini penjualan pasti meningkat. Karena banyak pesanan dari yang bolak-balik, untuk oleh-oleh,” ucapnya .Hal senada juga diungkapkan Tatik, pedagang jambu mete asal Kecamatan Ngadirojo. Selama bulan Ramadan hingga Lebaran, ia kerap melayani pembelian kacang mete puluhan kilogram untuk satu orang. Bahkan, saat libur lebaran, toko sederhana milik Tatik bisa menjual kacang mete hingga 20 ton.

“Ada yang membeli bermacam-macam, ada yang untuk konsumsi sendiri sebagai oleh-oleh. Ada juga yang membeli untuk oleh-oleh untuk kerabatnya. Yang membeli untuk kerabat biasanya membeli sampai 10 kilo sekaligus,” kata Tatik. .Baik Tatik maupun Suratmi mengatakan, menjelang Lebaran, harga jambu mete Wonogiri kerap meroket. Satu kilogram (kg) kacang mete super matang dibanderol mulai dari Rp 185.000 - Rp 190.000. Sedangkan kacang mete mentah dengan kualitas super dibanderol Rp 170.000 per kg. Dan untuk mete kualitas biasa yang sudah matang dibandrol dengan harga Rp 175.000, sedangkan yang mentah Rp 165.000 per kg.


Suratmi mengungkapkan, meski harga kacang mete Wonogiri cukup tinggi, hampir Rp 200.000 per kg, permintaannya masih banyak. Katanya, setiap tahun harga jambu mete pasti naik, apalagi jelang Lebaran. Namun uniknya, masih banyak traveler yang memburu kacang yang berasal dari pohon jambu monyet ini.“Mungkin orang-orang itu tidak peduli dengan harga, yang penting bisa mengobati nostalgianya dengan kacang mete Wonogiri. Saya juga heran, walaupun harganya cukup mahal, tapi masih banyak yang mencarinya. Padahal, setiap tahun pasti ada peningkatan," ujarnya.

Pasokan bahan baku terbatas, harga jambu mete melonjak saat Lebaran

Menjelang hari raya Lebaran, harga kacang mete khas Wonogiri biasanya mulai merangkak naik. Sinyal kenaikan harga terjadi sekitar satu bulan menjelang Lebaran. Suratmi, pedagang jambu mete dari Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mengatakan kenaikan harga jambu mete tiap tahun bisa mencapai 20%.

“Harga jambu mete pasti naik setiap tahun. Kenaikan harga ya saat bulan Ramadan mendekati lebaran. Rata-rata kenaikannya 10%, maksimal 20% setiap tahun,” jelas Suratmi. Apalagi jika dibarengi dengan gagal panen, peningkatannya bahkan lebih tajam

Ia mengatakan, harga jambu mete terus meningkat karena tanaman tersebut masih menjadi komoditas unggulan di Wonogiri. Kacang mete memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Meski harganya terus merangkak naik, permintaan tetap terus berdatangan.

Lain halnya dengan Tatik, pedagang jambu mete asal Kecamatan Ngadirojo. Menurut dia, harga jambu mete melonjak cukup tinggi tahun ini karena ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan bahan baku. Ia mengaku sulit mendapatkan pasokan kacang mete.“Harga kacang mete tahun ini bahkan sudah mulai naik menjelang bulan puasa. Menurut saya, kenaikan harga ini paling tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya,” kata Tatik. Ia menduga produksi jambu mete di Wonogiri mengalami penurunan yang berdampak pada pedagang jambu mete seperti dirinya.

Tatik menjelaskan, penurunan produksi jambu mete diduga karena anomali cuaca dalam dua tahun terakhir. Tanaman jambu mete yang seharusnya bisa berbuah tiba-tiba rusak karena bunganya terlalu banyak terkena air hujan. Ia mengatakan, sebagian besar petani jambu mete di Ngadirojo mengalami gagal panen.

Tingginya permintaan kacang mete di Wonogiri memaksa para pedagang berusaha mencari pasokan untuk memenuhi permintaan. Tatik dan Suratmi sama-sama mengatakan bahwa mereka mendapatkan bahan baku dari petani dan pengepul.“Barangnya langka, jadi saya ambil juga dari pengepul. Kalau kita mengandalkan petani saja, kita tidak akan bisa memenuhi permintaan. Bahkan dari petani, harganya sudah tinggi,” kata Suratmi.Menurut penjelasan Tatik, jambu mete yang ia ambil dari pengepul adalah jambu mete hasil panen sebelumnya. Oleh karena itu persediaan kacang mete disimpan dari gudang. Namun, katanya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reseller Kacang Mete Wonogiri di Jakarta

Cara Menggoreng Kacang Mete Agar Renyah